Social Icons

Pages

Jumat, 07 Desember 2012

Teori Pembelajaran

       Teori belajar adalah seperangkat pernyataan umum yang digunakan untuk menjelaskan kenyataan mengenai belajar.
Manfaat teori belaja bagi guru:
1.      Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar
2.      Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran
3.      Memandu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajaar siswa yang telah dicapai.
4.      Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif.
5.      Membantu guru dalam membrikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat mencapai prestasi maksimal.

 Teori Belajar Behavioristik
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)Burhuss Frederic Skinner lahir pada tanggal 20 Maret 1904 di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania. Ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang baik. Ia merefleksikan tahun-tahun awal kehidupannya sebagai suatu masa dalam lingkungan yang stabil, di mana belajar sangat dihargai dan disiplin sangat kuat. Skinner mendapat gelar BA-nya dalam sastra bahasa inggris pada tahun 1926 dari Presbyterian-founded Humilton College. Setelah wisuda, ia menekuni dunia tulis menulis sebagai profesinya selama dua tahun. Pada tahun 1928, ia melamar masuk program pasca sarjana psikologi Universitas Harvard. Ia memperoleh MA pada tahun 1930 dan Ph.D pada tahun 1931. Pada tahun 1945, dia menjadi kepala departemen psikologi Universitas Indiana. Kemudian 3 tahun kemudian, tahun 1948, dia diundang untuk datang lagi ke Universitas Harvard. Di Universitas tersebut dia menghabiskan sisa karirnya. Skinner adalah seseorang yang aktif dalam berbagai kegiatan, seperti melakukan berbagai penelitian, membimbing ratusan calon doktor, dan menulis berbagai buku. Meski tidak sukses sebagai penulis buku fiksi dan puisi, ia menjadi salah satu penulis psikologi terbaik. Salah satu karyanya yang terkenal adalah Walden II. Pada tanggal 18 Agustus 1980, Skinner meninggal dunia karena penyakit Leukemia.

Kamis, 06 Desember 2012

Pengertian Media Pembelajaran

Pengertian Media
Secara Bahasa, Kata Media berasal dari bahasa Latin "Medius" yang berarti tengah, perantara atau pengantar.  Dalam bahasa Arab, media diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4), Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”.
 Dijabarkan juga oleh  Djamarah (1995 : 136), Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”.
Gerlach dan Ely (1971), menjelaskan bahwa Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Selain itu, AECT (Association of Education and Communication Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Heinich, dan kawan-kawan menjelaskan bahwa istilah Medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.

Tahap Perkembangan Moral Menurut Kohlberg

Pra-Konvensional
Tingkat pra-konvensional dari penalaran moral umumnya ada pada anak-anak, walaupun orang dewasa juga dapat menunjukkan penalaran dalam tahap ini. Seseorang yang berada dalam tingkat pra-konvensional menilai moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensinya langsung. Tingkat pra-konvensional terdiri dari dua tahapan awal dalam perkembangan moral, dan murni melihat diri dalam bentuk egosentris.
Dalam tahap pertama, individu-individu memfokuskan diri pada konsekuensi langsung dari tindakan mereka yang dirasakan sendiri. Sebagai contoh, suatu tindakan dianggap salah secara moral bila orang yang melakukannya dihukum. Semakin keras hukuman diberikan dianggap semakin salah tindakan itu. Sebagai tambahan, ia tidak tahu bahwa sudut pandang orang lain berbeda dari sudut pandang dirinya. Tahapan ini bisa dilihat sebagai sejenis otoriterisme.
Tahap dua menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang benar didefinisikan dengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap dua kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhadap kebutuhannya sendiri, seperti “kamu garuk punggungku, dan akan kugaruk juga punggungmu.” Dalam tahap dua perhatian kepada oranglain tidak didasari oleh loyalitas atau faktor yang berifat intrinsik. Kekurangan perspektif tentang masyarakat dalam tingkat pra-konvensional, berbeda dengan kontrak sosial (tahap lima), sebab semua tindakan dilakukan untuk melayani kebutuhan diri sendiri saja. Bagi mereka dari tahap dua, perpektif dunia dilihat sebagai sesuatu yang bersifat relatif secara moral.

Senin, 24 September 2012

Psikologi Abnormal

I. PENDAHULUAN
Dalam percakapan sehari – hari psikologi abnormal sering ditemukan namun pengertiannya terutama secara teknis tidak selalu menunjukkan pengertian yang sama atau seragam. Hal ini bisa jadi menimbulkan masalah ketika kita menggunakan untuk keperluan yang lebih spesifik daripada sekedar berwacana saja. Istilah – istilah lain dari psikologi abnormal atau sering juga disebut perilaku abnormal atau abnormal behaviour adalah perilaku maladaptive kemudian ada yang menyebutnya mental disorder, psikopatology, emotional discomfort, mental illness atau gangguan mental.
Psikologi abnormal mencakup sudut pandang yang lebih luas tentang perilaku abnormal dibandingkan studi tentang gangguan mental ( psikologis ). Studi gangguan mental umumnya diasosiasikan dengan perspektif model medis (medical model) yang menganggap bahwa perilaku abnormal merupakan simtom dari penyakit atau gangguan yang mendasarinya.

Teori perkembangan kognitif

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata—skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia:

PROBLEM DAN SOLUSI

SEPULUH GEJALA SISWA DAN KEGAGALAN YANG DIALAMI SISWA SELAMA PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG BERSIFAT ALTERNATIF DAN OBYEKTIVE ANALISYS.

1. Anak yang sulit memahami

Penyebabnya adalah banyak faktor yang memungkinkan:
Faktor lingkungan, faktor lingkungan sangat mempengaruhi,dari pergaulan anak selama ini banyak gejala yang ditemukan disekitar kita karena faktor lingkungan sangat mempengaruhi psikologi anak atau sikap, dibalik itu awal fundamental pendidikan anak harus kuat dan mendasar mulai dari lingkungan anak itu sendiri karena pembentukan awal karakter anak mulai dari lingkungan mereka itu sendiri yaitu lingkungan keluarga, apabila anak itu sudah disiplin tempat lingkungan mereka hidup terutama tatanan kehidupan dimulai dari lingkungan keluarganya sendiri sudah tertata maka anak itu akan terbawa pada lingkungan yang formal, tempat mereka menimba ilmu pengetahuan.
Yang kedua penyebabnya adalah : anak yang sulit memahami dikarenakan kelas tidak nyaman dan tidak kondusif salah satu contoh kelas yang berdekatan dengan jalan raya, ini menggangu anak di dalam memperhatikan pelajaran.
Solusinya adalah membuat dan membangun anak untuk biasa hidup disiplin dan mandiri maka harus dimulai dari lingkungan keluarga secara khusus dan lingkungan sekitarnya secara umum.
Kalau dari lingkungan pendidikan anak itu di berikan pengulangan kepada materi yang belum dia pahami / anak itu diberi penjelasan pelan-pelan sehingga anak itu bisa paham terhadap apa yang belum di pahaminya.

Selasa, 19 Juni 2012

Konsep Manajemen dalam BK

a. Konsep Manajemen
Istilah pengelolaan merupakan pengertian dari istilah Management (Inggris). Isitlah ini berasal dari bahasa Latin, Perancis dan Italia. Istilah itu sebagai berikut: manus, mano, manage/menege, maneggiare. Maneggiare berarti melatih kuda agar kaki kuda dapat melangkah dan menari seperti dikehendaki pelatihnya.
Oliver Sheldon dalam “Encyclopedia of the social Sciences” memberi batasan sebagai berikut: “Management may be defined as the process by which the execution of a given purpose is put into operation and supervised”. (Edwin R.A. Seligman, Encyclopedia of the Social Sciences, 1957:76).
Dari beberapa uraian di atas, maka yang dimaksud dengan manajemen adalah suatu proses mengupayakan sesuatu hal agar menjadi lebih efektif dan efisien melalui serangkaian pengelolaan yang memfasilitasi kerja/kinerja demi tercapainya suatu tujuan.

b. Fungsi Manajemen
Proses pengelolaan berdasarkan kepada tiga macam fungsi manajemen, atau ada orang yang menyebutkan pula bahwa fungsi-fungsi manajemen antara lain:
1)                  Perencanaan (planning);
2)                  Pelaksanaan (execution); dan
3)                  Penilaian (evaluation).

Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need assessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro untuk 3 (tiga) tahun, meso 1 (satu) tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus. Program menjadi landasan yang jelas terukur layanan professional yang diberikan oleh konselor di sekolah.
Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan struktur program dan bimbingan konseling perkembangan. Struktur program bimbingan diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu: (a) layanan dasar bimbingan; (b) layanan responsif; (c) layanan perencanaan individual; (d) layanan dukungan sistem.
1.   Layanan Dasar Bimbingan
a.   Pengertian
Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai “proses pemberian bantuan kepada semua siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal”.

Geopolitik Indonesia & Wawasan Nusantara

Geopolitik Indonesia

  •  Pengertian
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi suatu Negara.
Sebagai Negara kepulauan, dengan masyarakat yang berbhinneka, Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia tercermin pada momentum sumpah pemuda tahun 1928 dan kemudian dilanjutkan dengan perjuangan kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.

Selasa, 12 Juni 2012

Pendidikan Karakter dalam Layanan Bimbingan dan Konseling

Pendidikan Karakter dalam Layanan Bimbingan dan Konseling’, itulah tema  materi yang saya sampaikan pada kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) Kabupaten Kuningan, Selasa 04 Oktober 2011, bertempat di Aula SMP Negeri 3 Kuningan. Kegiatan Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) ini dilaksanakan sebagai  tindak lanjut dari  hasil MOU dengan LPMP Jawa Barat Tahun Anggaran 2011

Dalam kesempatan ini saya mengajak anda berdisikusi tentang apa, mengapa dan bagaimana pendidikan karakter, dikaitkan dengan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Beberapa point penting yang dapat  saya sampaikan kepada peserta, antara lain:
1. PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING:
  • Bimbingan dan Konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, maka orientasi, tujuan dan pelaksanaan BK juga merupakan bagian dari orientasi, tujuan dan pelaksanaan pendidikan karakter.

"Belajar"

Makna Belajar
-Belajar merupakan proses yang berlangsung dalam diri seseorang.
 Mempunyai aspek : - internal    < berlangsung di dalam diri sendiri>
                   - Eksternal  < berlangsung di luar diri sendiri, tampak dalam kegiatan nyata seorang individu>
- Proses Belajar membawa hasil berupa perolehan  pengetahuan, pengertian, sikap, nilai dan keterampilan
- Kegiatan belajar berlangsung sejak individu hadir di dunia, remaja, tua, sampai meninggal dunia
- Menurut Wjs Poerwadarminta, 1953 : belajar merupakan usaha/ berlatih supaya memperoleh suatu kepandaian
- Menurut Ernest R.Hilgard .1948 : Study is the process by which on activity originate or is a change through training procedures <Whether in the laboratory or in the natural environment>
(Belajar adalah proses dimana suatu aktifitas mengoriginkan atau juga perubahan sepanjang prosedur pelatihan <baik di lab maupun di lingkungan alam>)
- Menurut Witheringthon , belajar adalah suatu perubahan di kpribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian
- Menurut Douglas L.Hinzman, 1978: Study is a change in organization due to experience which can effect the orgnization`s behavior
Dari pendapat di atas, agak nya makna belajar hamper semuanya di pertalikan dengan proses perubahan. Perubahan dalam hal apa itu?
1.    Aspek pengetahuan
2.    Aspek sikap/ kemauan
3.    Aspek perilaku, praktek dan keterampilan
4.    Aspek kinerja
Secara singkat, belajar dapat di pahami sebagai:
Proses pertumbuhan atau perubahan agara tahu, agar mau, agar bisa, agar berhasil

Selasa, 05 Juni 2012

Pengertian Nilai Pendidikan

Pengertian Nilai
             Pepper (dalam Soelaeman, 2005:35) mengatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu tentang yang baik atau yang buruk. Sejalan dengan pengertian tersebut, Soelaeman (2005) juga menambahkan bahwa nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek, menyangkut segala sesuatu yang baik atau yang buruk, sebagai abstraksi, pandangan atau maksud dari berbagai pengalaman dalam seleksi perilaku yang ketat.
             Darmodiharjo (dalam Setiadi, 2006:117) mengungkapkan nilai merupakan sesuatu yang berguna bagi manusia baik jasmani maupun rohani. Sedangkan Soekanto (1983:161) menyatakan, nilai-nilai merupakan abstraksi dari pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan sesamanya. Nilai merupakan petunjuk-petunjuk umum yang telah berlangsung lama yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, nilai dapat dikatkan sebagai sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Persahabatan sebagai nilai (positif/baik) tidak akan berubah esensinya manakala ada pengkhianatan antara dua yang bersahabat. Artinya nilai adalah suatu ketetapan yang ada bagaimanapun keadaan di sekitarnya berlangsung.
            Dari beberapa pendapat tersebut di atas pengertian nilai dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang positif dan bermanfaat dalam kehidupan manusia dan harus dimiliki setiap manusia untuk dipandang dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai di sini dalam konteks etika (baik dan buruk), logika (benar dan salah), estetika (indah dan jelek).

Pengertian Pendidikan
         Pendidikan secara etimologis berasal dari bahasa Yunani “Paedogogike”, yang terdiri atas kata “Pais” yang berarti Anak” dan kata “Ago” yang berarti “Aku membimbing”. paedogogike berarti aku membimbing anak Hadi (dalam Amalia, 2010). Purwanto (dalam Amalia, 2010) juga menyatakan bahwa pendidikan berarti segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. Hakikat pendidikan bertujuan untuk mendewasakan anak didik, maka seorang pendidik haruslah orang yang dewasa, karena tidak mungkin dapat mendewasakan anak didik jika pendidiknya sendiri belum dewasa. Adler (dalam Amalia, 2010) mengartikan pendidikan sebagai proses dimana seluruh kemampuan manusia dipengaruhi oleh pembiasaan yang baik untuk untuk membantu orang lain dan dirinya sendiri mencapai kebiasaan yang baik.
            Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa nilai pendidikan merupakan batasan segala sesuatu yang mendidik ke arah kedewasaan, bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh melalui proses pendidikan. Proses pendidikan bukan berarti hanya dapat dilakukan dalam satu tempat dan suatu waktu. Dihubungkan dengan eksistensi dan kehidupan manusia, nilai-nilai pendidikan diarahkan pada pembentukan pribadi manusia sebagai makhluk individu, sosial, religius, dan berbudaya.

Macam-macam Nilai Pendidikan
              Sebagai bagian dari karya seni, film mempunyai berbagai unsur-unsur layaknya karya seni yang lain semacam lagu ataupun novel. Sebagai karya seni, film mengandung pesan atau nilai-nilai yang mampu mempengaruhi perilaku seseorang. Adapun nilai-nilai pendidikan yang dapat ditemukan dalam film adalah sebagai berikut.

Konselor

              Konselor adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan Konseling indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidik (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.

Minggu, 03 Juni 2012

Kongres XVI ABKIN 2009

Kongres ABKIN pada tahun 2009 diselenggarakan, Hotel Satelit, Jalan Mayjen Sungkono 119 Surabaya, Tanggal 14-15 November 2009, kongres ini sesuai dengan AD dan ART ABKIN Bab XI pasal 29 ayat 2 mempunyai kewenangan bertujuan untuk: Menetapkan dan atau mengubah AD/ART ABKIN, Menetapkan Garis-garis Besar Program Nasional, Menilai pertanggungjawaban Pengurus Besar, Memilih, menetapkan dan melantik Pengurus Besar yang baru, Menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu.
Bab XI Pasal 29 ayat 3 menyatakan bahwa acara kongres paling tidak memuat:
      • Laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar ABKIN (dalam sidang pleno)
      • Pandangan umum masing-masing Pengurus daerah terhadap isi laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar ABKIN (dalam sidang pleno)
      • Penetapan Garis-garis besar program nasional (sidang komisi program)
      • Pemilihan, penetapan dan pelantikan Pengurus Besar ABKIN yang baru (ART, pasal 29 ayat 4)
      • Pembahasan perubahan AD/ART (sidang komisi organisasi)
      • Sidang-sidang komisi terhadap materi yang dipandang perlu
      Adapun
      peserta dalam kegiatan kongres kali ini adalah Pengurus Besar, Unsur Pengurus daerah, Unsur Pengurus Cabang, Unsur Dewan Pembina, Unsur Dewan Pertimbangan Kode Etik Bimbingan dan Konseling dan Unsur Divisi-Divisi dari seluruh Indonesia.

      Pada kongres kali ini Anggaran dasar dan Anggaran Rumah Tangga ABKIN diperbaiki dan dilengkapi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan organisasi.
      Sala satu perubahan yaitu dimasukkannya Ikatan Konselor Indonesia (IKI) menjadi divisi ABKIN (Pasal 23 Ayat 5; F) , meskipun dalam kongres terdahulu di Lampung dan Semarang pernah diusulkan, namun baru pada kongres di Surabaya IKI baru bisa masuk ke Divisi ABKIN.
      Selain itu juga di masukkannya DEWAN AKREDITASI DAN LISENSI kedalam ART pada BAB IX ayat 29
      Selain itu pada kegiatan kongres ini terbentuknya Pengurus Baru ABKIN Priode 2009-2013 dengan susunan sebagai berikut:

      Kamis, 31 Mei 2012

      Bimbingan Konseling Kekolah

      A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Kata bimbingan dan konseling selalu digabungkan, karena keduanya berjalan berkesinambungan. Kata bimbingan berasal dari guidance yang menurut Sertzer dan Stoner (dalam Afifudin, 2010) mempunyai arti to direct, pilot, manager or steer, artinya: menunjukkan, mengarahkan, menentukan, mengatur, dan mengemudikan. Konseling merupakan jantung dari sebuah pelaksanaan bimbingan, biasanya dilakukan oleh para ahli yang mengkhususkan diri mempelajari tehnik dan strategi melakukan pelayanan bimbingan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan, karena bimbingan adalah proses pemberian layanan bagi individu, sedangkan konseling adalah tehnik melakukan bimbingan (Kartadinata, 2007) 

      Senin, 02 April 2012

      PSIKOLOGI PENDIDIKAN


      A.     Pendahuluan
      Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10). Dari batasan di atas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.
      Karena konsentrasinya pada persoalan belajar, yakni persoalan-persoalan yang senantiasa melekat pada subjek didik, maka konsumen utama psikologi pendidikan ini pada umumnya adalah pada pendidik. Mereka memang dituntut untuk menguasai bidang ilmu ini agar mereka, dalam menjalankan fungsinya, dapat menciptakan kondisi-kondisi yang memiliki daya dorong yang besar terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.
       

      Sample text

      Sample Text

      Sample Text