Social Icons

Pages

Kamis, 31 Mei 2012

Bimbingan Konseling Kekolah

A. PENGERTIAN BIMBINGAN DAN KONSELING Kata bimbingan dan konseling selalu digabungkan, karena keduanya berjalan berkesinambungan. Kata bimbingan berasal dari guidance yang menurut Sertzer dan Stoner (dalam Afifudin, 2010) mempunyai arti to direct, pilot, manager or steer, artinya: menunjukkan, mengarahkan, menentukan, mengatur, dan mengemudikan. Konseling merupakan jantung dari sebuah pelaksanaan bimbingan, biasanya dilakukan oleh para ahli yang mengkhususkan diri mempelajari tehnik dan strategi melakukan pelayanan bimbingan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan, karena bimbingan adalah proses pemberian layanan bagi individu, sedangkan konseling adalah tehnik melakukan bimbingan (Kartadinata, 2007) 
B. SEJARAH BIMBINGAN DAN KONSELING Bimbingan dan konseling muncul pertama kali di masa Yunani kuno, dimana Plato menjadi pelopornya. Plato dipandang sebagai konselor yang sangat perhatian terhadap perkembangan individu terutama yang berhubungan dengan pendidikan, aspek moral, dan teologi. Amerika adalah Negara pelopor berkembangnya bimbingan dan konseling di awal abad 20. Pada saat itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling pada mulanya masih dilakukan oleh guru, tetapi perkembangan selanjutnya, dibukalah pendidikan khusus bagi konselor. Gerakan bimbingan dan konseling terjadi karena adanya revolusi industri, dimana kebutuhan pengembangan individu mulai digalakkan. Disamping banyaknya kaum imigran dan minoritas yang masuk ke Amerika (Fauzi, 2008). Sedangkan bimbingan dan konseling di Indonesia diawali dari masuknya program BK di sekolah (dulu dinamakan program bimbingan dan penyuluhan). Pemikiran dimasukkkannya program BK di sekolah setelah adanya konferensi IKIP di Malang pada tahun 1960. Proses pelaksanaan BK dilakukan oleh guru pembimbing yang ditunjuk oleh pihak sekolah dengan SK Dinas dan pelaksanaan program harus jelas mengikuti aturan dalam SK Mendikbud No.025/1995.

C. TUJUAN BK DI SEKOLAH
 Bimbingan dan konseling bertujuan membantu siswa untuk mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal. Tujuan khusus dari pelaksanaan BK adalah membantu siswa mencapai: (a) kebahagiaan, (b) produktifitas diri, (c) hidup sebagai makhluk sosial, (d) keselarasan antara keinginan / cita-cita dengan kemampuan siswa. Agar seorang siswa mampu mencapai tujuan diatas, maka mereka perlu mendapatkan kesempatan untuk: (a) mengenal diri sendiri & potensi yang dia miliki, (b) mengenal & memahami kebutuhan dirinya, (c) mengembangkan kemampuannya secara optimal, (d) menyesuaikan diri dengan tuntutan sosial. 
D. FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING 
a. Fungsi pemahaman Dimana BK menjadi tempat bagi semua pihak (siswa, guru, orang tua) untuk memahami pengembangan peserta didik. Selain memahami siswa, BK juga harus memahami faktor lingkungan (rumah dan sekolah), serta faktor lingkungan sosial (budaya, agama, status ekonomi) sebagai alat untuk melaksanakan program BK. b. Fungsi pencegahan Dimana BK akan mencegah dan menghindarkan siswa dari permasalahan yang akan menghambat perkembangannya. c. Fungsi penuntasan BK diharapkan menjadi tempat teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh siswa d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan BK diharapkan mampu memelihara dan mengembangkan fungsi BK sehingga menghasilkan terpeliharanya dan terkembangnya berbagai potensi dan kondisi positif siswa. 
E. BENTUK PELAYANAN BK DI SEKOLAH a. Bentuk pelayanan yang berfungsi sebagai pencegahan: 1. Program orientasi, merupakan program pengenalan mengenai seluk beluk sekolah. Dari lingkungan sekolah, kurikulum, tata tertib, guru, kegiatan ekstra, dsb. 
2. Program bimbingan penjurusan, merupakan program yang akan membantu siswa memahami potensi diri dan mengembangkannya sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan cita-cita. 
3. Program pengumpulan data, merupakan program untuk memperoleh data siswa secara lengkap yang data tersebut diperlukan sebagai pemahaman pribadi siswa secara lebih mendalam. Dapat dilakukan dengan kuesioner. b. Bentuk pelayanan individual Merupakan cara mengenal dan memahami pribadi siswa secara individu. Program harus disesuaikan dengan keadaan pribadi masing-masing siswa, cara yang paling mudah adalah dengan memberikan program pembelajaran individu. c. Bentuk pelayanan kelompok Program dilakukan untuk mendekati kelompok-kelompok siswa tertentu. Kelompok dapat dibedakan menjadi: 1. kelompok berdasarkan minat dan bakat 2. kelompok berdasarkan status sosial dan ekonomi, 3. kelompok berdasarkan prestasi 
4. kelompok berdasarkan teman bermain.
 E. ASAS PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING 
Dalam Afifudin (2010) dituliskan 12 asas pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah yang harus dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu. Asas ini harus dipenuhi agar program bimbingan dan konseling berjalan dengan baik dan untuk menjamin kelancaran program, asas-asas tersebut adalah: 
1. Asas kerahasiaan Data dan keterangan siswa tidak boleh diketahui oleh orang lain. Guru ataupun konselor di sekolah harus menjaga data tersebut dan hanya boleh diinformasikan pada rapat tertutup jika memang diperlukan. Maka dari itu, seorang guru ataupun konselor wajib memiliki bank data agar keterangan mengenai siswa tersimpan rapi. 
2. Asas kesukarelaan Dalam melaksanakan pelayanan BK, baik guru ataupun konselor dan siswa harus merasa rela untuk mengikuti program. Untuk itulah, seorang guru ataupun konselor di sekolah harus memiliki kedekatan dan juga dipercaya oleh siswa sehingga siswa mau memberikan keterangan tentang dirinya secara sukarela. 
3. Asas keterbukaan Guru atau konselor sekolah harus memiliki keterbukaan yang tinggi kepada siswanya dan mampu menerima siswa apa adanya. Hal inilah yang akan membantu munculnya keterbukaan siswa yang nantinya dia akan memberikan keterangan tanpa ditutup-tutupi atau berpura-pura. 
4. Asas kegiatan Siswa diharapkan mau berpartisipasi secara aktif dalam penyelenggaraan kegiatan bimbingan, guru ataupun konselor sekolah memberikan dorongan dan memotivasi siswa agar aktif. 
5. Asas kemandirian Tujuan dari program bimbingan dan konseling adalah agar siswa menjadi pribadi yang mandiri. Dengan cirri-cirinya yang mampu mengenal diri sendiri dan lingkungannya dan mampu mengambil keputusan. Untuk itulah seorang guru ataupun konselor sekolah hendaknya mengerahkan segenap layanan BK demi berkembangnya kemandirian siswa. 
6. Asas kekinian Seorang guru ataupun konselor sekolah harus melihat permasalahan yang dihadapi siswa pada saat ini, bukan pada masa lalunya ataupun masa depannya. Adapun kondisi masa lalu dilihat sebagai penyebab kondisi masa kini dan masa depan dilihat sebagai pandangan. 
7. Asas kedinamisan Hendaknya dalam melakukan program BK, program yang diberikan tidaklah monoton. Program harus dibuat sesuai dengan keadaan jaman dan kebutuhan siswa dari waktu ke waktu. 
8. Asas keterpaduan Pemberian layanan BK yang diberikan oleh guru ataupun konselor sekolah haruslah saling berbadu, saling mendukung satu sama lain, dan harmonis. Karena kondisi ini akan membantu berhasilnya proses BK. 
9. Asas kenormatifan Pelayanan BK harus sesuai dengan norma agama, norma susial, adat istiadat, dan hukum. Memberikan layanan juga harus melihat kebiasaan yang berlaku di lingkungan siswa. 
10. Asas keahlian Pelayanan BK diberikan atas kaidah keprofesionalan. Dalam hal ini hendaknya para pelaksana layanan dan kegiatan bimbingan merupakan tenaga ahli. Profesionalitas guru harus terwujud. Guru mata pelajaran atau guru yang tidak memiliki keahlian dalam bimbingan dan konseling, hendaknya diberikan pelatihan oleh pihak sekolah, agar nantinya dapat membantu konselor sekolah menyukseskan program kegiatan BK. 
11. Asas alih tangan kasus Jika guru atau konselor sekolah tidak secara tuntas dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh siswa, maka dia dapat mengalih tangankan kasus kepada orang tua, guru-guru lain, ataupun pada ahli yang lebih berkompeten. 
12. Asas tut wuri handayani Kegiatan BK harus dapat memberikan suasana nyaman dan mengayomi, serta keteladanan bagi siswa yang mendorong mereka untuk maju.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text